Apakah Ayah Bunda pernah mendengar ataksia? Ayah Bunda, ataksia adalah gangguan koordinasi gerakan yang disebabkan oleh disfungsi sistem saraf pusat, khususnya cerebellum. Pada anak-anak, ataksia dapat muncul sebagai gejala dari berbagai kondisi neurologis, baik yang bersifat sementara maupun kronis. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai ataksia pada anak. Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu Ataksia?
Seperti pada penjelasan sebelumnya, ataksia adalah gangguan koordinasi gerakan yang disebabkan oleh disfungsi sistem saraf pusat, khususnya cerebellum. Ataksia ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengontrol gerakan tubuh secara tepat, yang dapat mempengaruhi keseimbangan, koordinasi otot, dan kemampuan berbicara. Gangguan ini terjadi akibat kerusakan atau disfungsi pada cerebellum, bagian otak yang bertanggung jawab untuk koordinasi motorik halus dan keseimbangan tubuh.
Pada anak-anak, ataksia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, trauma, gangguan metabolik, atau kelainan genetik.
Jenis Ataksia?
Ayah Bunda, terdapat 50 sampai 100 jenis ataksia secara total. Namun, terdapat 3 jenis utama ataksia yaitu :
– Ataksia serebelum
Ataksia serebelum ini disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang mengendalikan keseimbangan dan koordinasi, yang disebut serebelum. Jenis ataksia ini dapat memengaruhi akurasi gerakan tubuh, pengendalian gerakan mata, pembelajaran gerakan baru, dan pengendalian perilaku.
– Ataksia sensorik
Ataksia sensorik ini disebabkan oleh hilangnya sensasi/rasa. Jika tubuh tidak dapat merasakan di mana ia berada di suatu tempat, ia tidak dapat memberikan umpan balik untuk meningkatkan akurasi gerakan. Jenis ataksia ini dapat terjadi setelah kerusakan pada otak, sumsum tulang belakang, atau saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang yang dikenal sebagai sistem saraf tepi.
– Ataksia vestibular
Ataksia vestibular ini disebabkan oleh kerusakan pada sistem yang mengendalikan keseimbangan. Sistem ini meliputi telinga bagian dalam, bagian otak tertua (batang otak), dan hubungan antara telinga bagian dalam dan batang otak.
Penyebab Ataksia pada Anak
Karena ada berbagai jenis ataksia, ada juga banyak kemungkinan penyebabnya. Penyebab ataksia pada anak secara umum meliputi:
- Cerebral Palsy (CP)
- Penyakit autoimun (sklerosis multipel, ensefalitis autoimun, dan jenis lainnya)
- Trauma pada kepala
- Ataksia herediter (kelompok kelainan neurologis yang diwariskan, ditandai dengan inkoordinasi motorik akibat disfungsi serebelum dan koneksinya). Termasuk ataksia-telangiektasia, ataksia episodik, ataksia Friedreich, ataksia spinocerebellar, dan penyakit Wilson.
- Sindrom paraneoplastik
- Reaksi toksik (terhadap barbiturat, obat penenang atau kemoterapi)
- Tumor otak
- Kekurangan vitamin E, vitamin B-12
- Gangguan atau pembatasan pasokan darah ke otak (stroke)
Gejala dan Tanda
Ayah Bunda, gejala ataksia pada anak dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Namun, beberapa gejala umum ataksia pada anak meliputi:
- Kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan
- Koordinasi tangan dan mata yang buruk
- Gangguan bicara (disartria)
- Tremor atau gerakan tidak terkendali
- Kesulitan menulis atau melakukan tugas motorik halus lainnya
Gejala-gejala ini dapat muncul secara tiba-tiba (akut) atau berkembang secara bertahap (kronis), dan dapat mempengaruhi kualitas hidup anak secara signifikan. Ayah Bunda, gejala dan tanda dari 3 jenis ataksia yang dijabarkan sebelumnya bisa dijabarkan seperti di bawah ini, yaitu:
1. Ataksia Serebelum
- Kelelahan
- Pusing atau sakit kepala
- Tonus otot rendah
- Ucapan tidak jelas
- Perubahan suara
- Tremor otot
- Kesulitan berjalan dan koordinasi
- Kaki yang melebar saat berdiri
- Penglihatan yang buruk
2. Ataksia sensorik
- Jatuh saat mata tertutup, misalnya saat keramas
- Menghentakkan kaki atau berjalan dengan langkah kaki yang berat
- Ketidakmampuan untuk merasakan di mana tubuh berada saat mata tertutup
- Kesulitan berjalan saat gelap atau kurangnya pencahayaan
- Ketidakmampuan untuk merasakan getaran
3. Ataksia vestibular
- Pusing
- Masalah berdiri dan duduk tegak
- Mual dan muntah
- Kesulitan berjalan pada garis lurus
Penanganan dan Terapi
Pendekatan terapi untuk anak dengan ataksia bergantung pada penyebab yang mendasarinya:
- Terapi Fisik dan Okupasi: Membantu anak meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh melalui latihan-latihan khusus.
- Terapi Wicara: Untuk mengatasi gangguan bicara yang mungkin terjadi.
- Pengobatan Medis: Tergantung pada penyebab spesifik, seperti penggunaan obat-obatan untuk mengatasi infeksi atau gangguan metabolik.
- Pendekatan Psikososial: Memberikan dukungan emosional kepada anak dan keluarga untuk mengatasi dampak psikologis dari kondisi ini.
Kesimpulan
Ataksia pada anak adalah kondisi neurologis yang memerlukan perhatian medis segera. Pemahaman yang mendalam mengenai penyebab, gejala, dan pendekatan penanganannya sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup anak yang mengalaminya. Kolaborasi antara tenaga medis, keluarga, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan dukungan terbaik bagi anak-anak dengan ataksia.
Ayah Bunda, dukungan keluarga sangat penting dalam proses rehabilitasi, termasuk memberikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak untuk berkembang.
Baca Juga : Cara Melatih Fokus Anak
Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut Hubungi :
Klinik Tumbuh Kembang Anak Niumiu
No. WhatsApp 0821-2082-3522 / Klik WA Disini
Ditulis oleh : Alifan Muhamad Naufal, S.Tr.Kes. 14 Mei 2025
Referensi :
Rahmoune, H., Boutrid, N., Amrane, M., & Chekkour, M. (2017). Ataxia in children: Think about Vitamin E deficiency ! (comment on: Ataxia in children: Early recognition and clinical evaluation). Italian Journal of Pediatrics, 43(1). DOI:10.1186/s13052-017-0378-4
Pavone, P., Praticò, A. D., Pavone, V., Lubrano, R., Falsaperla, R., Rizzo, R., & Ruggieri, M. (2017). Ataxia in Children: Early Recognition and Clinical Evaluation. Italian Journal of Pediatrics, 43(1), 6. DOI:10.1186/s13052-016-0325-9
Mendez-Echevarría, A., Caminoa, M. B., del Rosal, T., Casas, I., Pozo, F., Pascual-Pascual, S. I., García-Romero, M., Cámara, C., & Calvo, C. (2021). The Role of Respiratory Viruses in Children with Ataxia-Telangiectasia. Viruses, 13(5), 867. DOI:10.3390/v13050867
Mauro, C., Amir, A., Alcy, T. (2016). Acute Ataxia in Children: A Review of the Differential Diagnosis and Evaluation in the Emergency Department. Pediatric Neurology, Vol. 65. DOI:10.1016/j.pediatrneurol.2016.08.025
Children Health. Pediatric Ataxia. Diakses pada 14 Mei 2025. https://www.childrens.com/specialties-services/conditions/ataxia