Ayah dan Bunda pasti sudah mengetahui apa itu tantrum? Tantrum sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan perilaku marah-marah, mengambek, mengamuk pada anak, yang semua itu mereka lakukan untuk meluapkan emosi. Seperti contohnya mereka menangis dengan suara kencang sampai berguling-guling di lantai, memukul-mukul sesuatu, dan melempar berbagai barang disekitarnya. Lalu, bagaimana sih cara menghadapi anak tantrum tersebut? Simak semua penjelasannya di bawah ini.
Penyebab dan Gejala Tantrum
Ayah dan Bunda harus tahu bahwa tantrum adalah sebuah keadaan normal yang biasa dialami anak kecil di bawah usia 4 tahun. Namun memang ada beberapa anak yang sering mengalami tantrum dan ada juga anak yang tidak sering mengalami tantrum. Tantrum sendiri adalah cara anak-anak menunjukkan bahwa mereka sedang kecewa atau frustasi.
Pada umumnya, tantrum bisa terjadi pada anak jika mereka merasakan beberapa hal seperti di bawah ini :
- Lapar
- Lelah
- Merasa cemas
- Tidak nyaman
- Menginginkan sesuatu
- Ingin mendapat perhatian
- Keinginan yang tidak terpenuhi
- Tidak berhasil melakukan sesuatu
Ayah dan Bunda, tantrum sendiri berbeda dengan perasaan sedih dan kecewa. Anak yang mengalami tantrum akan menggunakan seluruh energi untuk meluapkan emosinya. Dan biasanya luapan emosi tersebut mereka tunjukkan dengan melakukan beberapa hal seperti di bawah ini :
- Menangis
- Berteriak
- Menendang
- Memukul
- Mendorong
- Menggigit
- Melempar barang
- Meronta-ronta
- Menginjak-injak
- Menahan napas
- Berlari-lari
- Menjatuhkan tubuh
- Berguling-guling
Lalu, bagaimana sih untuk mengatasi anak tantrum tersebut? Di bawah ini akan kami paparkan beberapa cara yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk mengatasi tantrum pada anak.
7 Cara Menghadapi Anak Tantrum
-
Tetap tenang
Kita tahu bahwa anak tantrum tidak mengenal tempat. Saat anak tantrum di tempat umum yang ramai orang, biasanya kebanyakan orang tua akan merasa panik. Jadi, hal pertama yang harus Ayah dan Bunda lakukan untuk menghadapi anak tantrum adalah dengan jangan panik, dan bersikaplah dengan tenang. Saat anak mengalami tantrum di tempat umum, tetap tenang dan kemudian cobalah mengajak anak ke tempat yang sepi.
-
Diam dan biarkan anak sejenak
Untuk menghadapi anak yang tantrum, Ayah dan Bunda bisa melakukan cara ini yaitu mendiamkan mereka sejenak. “Terkadang seorang anak hanya perlu melampiaskan amarahnya. Jadi biarkan saja!” kata Linda Pearson, RN, seorang praktisi perawat keluarga yang tinggal di Denver dan salah satu penulis The Discipline Miracle. Namun tentu pastikan tidak ada apa pun di sekitarnya yang dapat melukai dirinya atau orang lain. Setelah anak diam dan tenang barulah Ayah dan Bunda bisa mengajak mereka untuk berbicara.
-
Cari tahu penyebab tantrum
Tentu jika kita bisa mengetahui kenapa anak menjadi tantrum, kita akan bisa mencari cara dan solusi untuk menghentikan tantrum tersebut. Seperti misalnya, saat kita tahu mereka tantrum karena lapar, maka tentu kita tahu bahwa solusinya adalah dengan memberikan anak makanan. Jadi saat anak mengalami tantrum cobalah tenangkan mereka, ajak mereka berbicara untuk mencari tahu penyebab mereka mengalami tantrum.
Tapi Ayah dan Bunda perlu tahu bahwa tidak selamanya memberikan apa yang mereka mau adalah solusi yang baik. Misalnya jika kita tahu bahwa anak tantrum karena menginginkan permen, coba hindari untuk mengabulkan kemauan mereka tersebut agar mereka tenang dan diam. Memang dengan memberikan apa yang si kecil mau akan membuat mereka diam. Tetapi hal tersebut akan menjadi senjata mereka di kemudian hari untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
-
Alihkan perhatian anak
Mengalihkan perhatian anak saat mereka tantrum merupakan salah satu cara yang efektif. Cobalah ajak mereka melakukan aktivitas lain, atau alihkan mereka dengan sesuatu yang bisa menarik perhatian mereka. Misalnya seperti dengan ajak mereka menggambar, membaca buku cerita, mengajak mereka melihat bunga-bunga dan tumbuhan di sekitar.
-
Buat suasana yang nyaman
Kita tahu bahwa penyebab tantrum pada anak adalah karena mereka merasa cemas dan tidak nyaman. Jadi Ayah dan Bunda perlu membuat suasana yang nyaman untuk menghadapi anak tantrum ini. Dan salah satu cara untuk membuat mereka merasa nyaman adalah dengan memberikan pelukan. Pelukan akan membuat anak-anak merasa aman, tenang, serta nyaman, dan beri tahu mereka bahwa kita peduli terhadap mereka, meskipun kita tidak setuju dengan perilaku mereka. Memberikan pelukan pada anak juga akan berguna untuk meredakan emosi mereka.
Anak-anak mungkin berperilaku buruk karena mereka membutuhkan lebih banyak perhatian. Tunjukkan bahwa Ayah dan Bunda menyayangi mereka dengan memuji perilakunya yang baik dan memberikan banyak pelukan ketika mereka tidak berperilaku buruk.
-
Temani dan awasi mereka
Ayah dan Bunda tetaplah temani dan awasi anak saat mereka tantrum. Singkirkan semua benda berbahaya di sekitar mereka. Pertimbangkanlah untuk menggendong anak agar mereka tidak melukai dirinya sendiri. Jika anak benar-benar lepas kendali, bawalah ia ke tempat yang aman hingga ia tenang. Menemani anak saat mereka tantrum juga berguna agar nantinya mereka tidak merasa terabaikan.
-
Jangan gunakan kekerasan
Anak akan selalu meneladani perilaku orang tuanya, maka dari itu Ayah dan Bunda harus memberi mereka contoh yang baik. Saat anak mengalami tantrum jangan pernah gunakan kekerasan, seperti memukul, menjewer atau apapun itu. Karena nantinya kedepannya anak juga akan melakukan hal yang sama saat mereka mengalami tantrum.
Ingat, anak juga akan mencontoh orang tua dalam menangani amarahnya. Jika Ayah dan Bunda berteriak, mereka juga akan melakukan hal yang sama. Ayah dan Bunda harus tahu juga bahwa sebenernya jauh di lubuk hati, mereka ingin terlibat dan terhubung dengan Ayah dan Bunda. Jadi bersikaplah dengan bijak dan tenang, tenangkan mereka dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Baca Juga : Mengenal Apa itu Terapi ABA (Applied Behaviour Analysis)
Apa perlu untuk mengunjungi Psikolog atau Dokter Spesialis Anak?
Ayah dan Bunda, jika anak tantrum secara terus menerus dan berulang serta muncul gejala-gejala yang makin parah. Ayah dan Bunda perlu mempertimbangkan untuk mengkonsultasikan hal tersebut ke Psikolog. Psikolog sendiri dapat membantu kita mengetahui akar masalah dan metode apa yang tepat untuk menangani tantrum tersebut. Tetapi, apabila tantrum tersebut mempengaruhi kesehatan anak, semisal pola makan dan tidur anak menjadi terganggu. Sebaiknya Ayah dan Bunda bisa membawa anak ke Dokter Spesialis Anak.
Jangan pernah ragu untuk datang ke Psikolog ataupun Dokter Spesialis Anak jika Ayah dan Bunda merasa bahwa tantrum pada anak terus menerus terjadi dan membahayakan kesehatan mereka. Kunjungi Klinik Tumbuh Kembang Anak Niumiu yang berlokasi di Cirebon Jawa Barat, buat janji temu dan konsultasikan permasalahan si kecil.
Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut Hubungi :
Klinik Tumbuh Kembang Anak Niumiu
No. WhatsApp 0821-2082-3522 / Klik WA Disini
Ditulis & Ditinjau oleh : Muhammad Agus Tomi, S.Kom., & Feslika Rezki Yudiyasiwi, M.Psi. – 31 Januari 2025
Referensi : Cleveland Clinic. Diakses pada tahun 2025. Temper Tantrums. NHS. Diakses pada tahun 2025. Temper Tantrums. Parents. Diakses pada tahun 2025. How To Deal With Toddler Temper Tantrums. Stanford Childrens. Diakses pada tahun 2025. Temper Tantrums.