Pada saat ini banyak orang tua yang kebingungan ketika mengajarkan anak berkomunikasi . Bahkan, beberapa orang tua mengandalkan gadget untuk menenangkan atau untuk mengajarkan anak berbicara. Namun sebenarnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan dengan mudah serta dapat membantu anak dalam berbicara dan berkomunikasi. Lalu, bagaimana cara mengajarkan anak berkomunikasi? Simak penjelasannya di bawah ini!
Anak-anak tidak belajar berbicara sendiri. Mereka perlahan belajar berkomunikasi dari waktu yang mereka habiskan dengan orang-orang terdekatnya terutama orangtua. Berkomunikasi bukan hanya soal berbicara. Ketika dua orang saling mengirimkan pesan meskipun tidak berbicara itu sudah termasuk komunikasi. Seperti saat bayi, mereka berkomunikasi dengan cara menangis, membuat suara, dan menggerakkan tubuhnya untuk meraih sesuatu.
1. Bagaimana dan Mengapa?
Pepper dan Weitzman (2004) menyebutkan bahwa hal pertama yang dapat orangtua lakukan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikas anak adalah dengan mengetahui “How” dan “Why” anak berkomunikas. Orangtua harus mengetahui bagaimana cara anak berkomunikasi. Cara berkomunikasi anak tentunya sangat beragam, seperti menangis, tersenyum, menggunakan gestur tertentu, ekspresi wajah, memberikan sinyal tertentu, bicara, ataupun gerakan tubuh. Setelah mengetahui bagaimana cara anak berkomunikasi, tidak kalah penting juga adalah mengetahui alasan mengapa anak berkomunikasi. Anak akan berusaha berbicara dengan berbagai alasan, mereka akan berusaha menyampaikan apa yang dirasakah dan diinginkannya.
2. Berikan Respon Menarik
Hal yang kedua yang orangtua dapat lakukan adalah membiarkan anak untuk memulai lebih banyak interaksi dengan orangtua. Setiap kali mereka memulai interaksi berikan respon yang menarik, berikan informasi pada anak mengenai hal-hal yang menarik minatnya, informasi yang dia butuhkan akan meningkatkan komunikasinya.
Selanjutnya, orangtua dapat membalas respon anak dengan cara mengikuti arahannya. Hal ini akan membangun kepercayaan diri dan kemampuan komunikasinya. Ada beberapa cara untuk mengikuti arahan anak, diantaranya yaitu segera memberi tanggapan yang anak sukai, terlibat dan ikut bermain bersama, mengikuti arahan anak dengan menggunakan aksi ataupun perkataan, ulangi hal tersebut jika anak menginginkan tanggapan lagi.
3. Pertahankan Interaksi
Orangtua juga dapat membantu anak agar anak dapat mempertahankan interaksinya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bergiliran. Bergiliran ketika bermain dapat mempertahankan interaksi antara anak dan orangtua. Orangtua dapat menyesuaikan gilirannya dengan giliran anak dengan menyamakan minat, menyamakan panjang dari pergiliran atau kesempatan masing-masing, dan menyamakan laju pembicaraan. Jangan lupa tunggu dan beri isyarat anak untuk bergiliran dengan ekspresi wajah dan bahasa tubuh, jika anak tidak mau bergiliran maka gunakan gestur atau bantuan visual, berhenti sebentar atau merubah rutinitas yang biasa, tunjukan bagaimana cara untuk mengambil gilirannya, beri pertanyaan dan tunggu respon anak. Hindari pertanyaan yang dapat menghentikan pembicaraan.
Baca Juga : Reciprocal Imitation Training? Melatih Kemampuan Bermain pada Anak ASD
Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut Hubungi :
Klinik Tumbuh Kembang Anak Niumiu
No. WhatsApp 0821-2082-3522 / Klik WA Disini
SEMINAR TUMBUH KEMBANG ANAK “SEMATA 4”

✨Jangan sampai kelewatan ya ayah bunda, segera amankan slot yang tersedia☝️
🥰 SEMATA IV – Seminar Tumbuh Kembang Anak Ke-4 ✨Hadir kembali di tahun ini!
dengan topik :
Intervensi Dini Berbasis ABA (Applied Behavior Analysis) untuk Anak Speech Delay
📌 Memahami ABA (Applied Behavior Analysis) untuk Penanganan Tepat dan Cepat.
🔍 Ingin tahu bagaimana pendekatan ABA (Applied Behavior Analysis) bisa membantu anak dengan speech delay? Yuk, ikut SEMATA IV bersama dua pakar di bidangnya:
👨⚕️ dr. Adhitya Putra Pratama, Sp.A., M.Sc., SAP-K
📌 Dokter Spesialis Anak & Konsultan ABA (Applied Behavior Analysis)
🎯 Topik: Tinjauan Medis dan Peran ABA (Applied Behavior Analysis) dalam Menangani Speech Delay.
👩🏫 Rury Soeriawinata, M.Sc., MEd, BCBA, SAP-K
📌 Founder Puzzle A & Board Certified Behavior Analyst
🎯 Topik: Strategi Implementasi ABA (Applied Behavior Analysis) secara Efektif.
📅 27 September 2025
🕗 08.00 WIB – Selesai
📍 Grage Hotel, Cirebon
💳 Harga Tiket:
🔹 Normal Offline: Rp. 120.000
🔹 Normal Online: Rp. 100.000
🎁 Benefits:
✔️ Materi Seminar
✔️ e-Certificate
✔️ Doorprize
✔️ Lunch, Snack & Coffee Break
atau hubungi
📞Kak Tom di 0821-3038-4363
Ditulis Oleh : Dea Ulfa Fauziyah, S.Psi. 30 Mei 2025
Referensi :
Pepper, J., & Weitzman, E. (2004). It Takes Two to Talk. Canada: The Hanen Program.