Ayah bunda tahukah apa itu prompt? Prompt merupakan pemberian petunjuk yang dimaksudkan untuk membantu anak melakukan perilaku atau keterampilan yang diinginkan. Adapun menurut Miltenberger (2019) prompting adalah Teknik penggunaan untuk meningkatkan frekuensi kemunculan target perilaku.
Ayah Bunda Prompting bisa kita artikan sebagai teknik memberikan arahan atau bimbingan kepada anak agar mereka dapat melakukan suatu tugas atau perilaku dengan benar. Teknik ini sering digunakan dalam pendidikan, terapi anak berkebutuhan khusus, dan pengasuhan untuk membantu anak belajar keterampilan baru atau mengembangkan kemandirian.
Tujuan Pemberian Prompt
Prompting bertujuan untuk mendukung anak saat mempelajari keterampilan baru, dengan tujuan anak dapat melakukan keterampilan tersebut secara mandiri. Agar anak dapat melakukan keterampilan yang diajarkan secara mandiri maka perlu dilakukan prompt fading atau secara bertahap prompt mulai dihilangkan, sehingga anak tidak ketergantungan pada prompt yang diberikan.
Tujuan prompting dalam tumbuh kembang anak adalah untuk membantu anak belajar keterampilan baru, meningkatkan kemandirian, serta mempercepat perkembangan kognitif, sosial, dan motorik mereka. Teknik ini sangat berguna, terutama bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti ASD (Autism Spectrum Disorder) atau ADHD, serta anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan.
Jenis Prompt
Prompt memiliki beberapa jenis diantaranya :
- Visual yaitu bantuan dengan gambar atau tulisan
- Verbal, yaitu bantuan dengan memberikan arahan secara verbal
- Gestural, yaitu bantuan dengan cara mengarahkan jawaban dengan menunjuk atau dengan tatapan mata
- Modelling, yaitu bantuan dengan cara mencontohkan Gerakan yang diinginkan
- Partial Physical, yaitu bantuan dengan cara mengarakan dengan memegang sedikit tubuh anak
- Full Physical, yaitu bantuan dengan memegang anak untuk melaksanakan perintah dengan benar.
Contoh pengaplikasian prompt dalam Tugas Matching Warna
(Dalam contoh pengaplikasian Fading Prompt terapis menggunakan Gestural Prompt, bukan dengan Fully Physical Prompt dengan tujuan agar anak dapat belajar menyusun puzzle sesuai warnanya secara mandiri)
Prompting harus diterapkan dengan tepat, disesuaikan dengan kebutuhan anak, dan dikurangi secara bertahap agar mereka tidak bergantung pada bantuan terus-menerus.
Baca Juga : Diet untuk anak Disleksia
Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut Hubungi :
Klinik Tumbuh Kembang Anak Niumiu
No. WhatsApp 0821-2082-3522 / Klik WA Disini
Ditinjau oleh : Nur Asyifa S.Psi. (Terapis Perilaku) – 15 Agustus 2024
Referensi : Miltenberger, R. G. (2012). Behavior modification. USA: Wadsworth Cintaka, R., & Djuwita, E. (2019). Penerapan prompting untuk meningkatkan frekuensi kontak mata pada anak dengan global developmental delay. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 7(2), 199– 210. https://doi.org/10.22219/jipt.v7i2.7995 Reid, D. H., O’Kane, N. P., & Macurik, K. M. (2014). Staff training and management. In W.W. Fisher, C. C. Piazza, & H. S. Roane (Eds.), Handbook of applied behavior analysis (pp. 281-296). New York: The Guilford Press.