Pernahkah Ayah Bunda bertanya-tanya mengapa sebagian anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri, sementara yang lain terlihat cemas, penakut, atau terlalu bergantung pada orang lain? Jawabannya bisa jadi terletak pada jenis attachment atau kelekatan yang terbentuk antara anak dan Ayah Bunda sejak dini.
Attachment atau kelekatan adalah ikatan emosional yang terbentuk antara anak dan pengasuh utamanya, biasanya orangtua. Kelekatan ini terbentuk melalui interaksi yang terjadi sejak masa bayi, dan akan memengaruhi perkembangan emosi, sosial, hingga kepribadian anak di masa depan. Dalam psikologi tumbuh kembang, terdapat dua jenis kelekatan utama yang perlu dipahami, yaitu Secure Attachment (kelekatan aman) dan Insecure Attachment (kelekatan tidak aman). Yuk, kita bahas lebih dalam perbedaan keduanya dan dampaknya pada tumbuh kembang anak!
Apa Itu Secure Attachment?
Secure attachment adalah jenis kelekatan yang sehat dan ideal antara orangtua dan anak. Anak yang memiliki kelekatan ini biasanya merasa nyaman berada di dekat orangtuanya, tetapi juga mampu menjelajah lingkungan sekitar dengan percaya diri. Karena anak tahu bahwa orangtuanya akan selalu ada untuk memberikan dukungan ketika dibutuhkan.
Ciri-Ciri Anak dengan Secure Attachment:
- Mandiri dan percaya diri
- Mudah beradaptasi dalam lingkungan baru
- Mampu mengelola emosi dengan baik
- Berani mengungkapkan perasaan dan masalah
- Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
- Tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab
Anak dengan secure attachment mendapatkan pola asuh yang penuh kasih sayang, konsisten, responsif, dan suportif. Orangtua yang terlibat aktif, memberikan ruang eksplorasi, serta menunjukkan perhatian yang tulus, berkontribusi besar dalam membentuk kelekatan yang aman ini.
Apa Itu Insecure Attachment?
Berbeda dengan secure attachment, insecure attachment terbentuk ketika kebutuhan emosional anak tidak terpenuhi secara konsisten. Anak merasa tidak yakin apakah orangtuanya akan merespons ketika mereka membutuhkan bantuan atau dukungan. Hal ini dapat terjadi karena pengasuhan yang tidak responsif, terlalu mengontrol, atau bahkan abai terhadap kebutuhan emosional anak.
Ciri-Ciri Anak dengan Insecure Attachment:
- Tidak percaya diri dan cenderung pemalu
- Sangat bergantung pada orang lain
- Sulit menjalin hubungan sosial
- Mudah cemas dan emosinya tidak stabil
- Rentan mengalami tantrum atau mudah menangis
- Sulit menghadapi perubahan atau beradaptasi
Orangtua dari anak dengan insecure attachment seringkali terlalu protektif, tidak memberikan ruang untuk anak berkembang, atau justru kurang peka terhadap sinyal kebutuhan anak. Akibatnya, anak merasa tidak aman, bingung, dan tidak tahu harus bersikap bagaimana dalam berbagai situasi sosial.
Mengapa Penting Memahami Jenis Kelekatan Anak?
Mengetahui apakah anak memiliki secure atau insecure attachment sangat penting untuk membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara emosional. Setiap orangtua tentu ingin menjadi tempat ternyaman bagi anak, namun penting untuk menyadari bahwa kasih sayang yang berlebihan atau tidak pada tempatnya juga bisa berdampak negatif.
Kelekatan yang terlalu erat tanpa batasan bisa membuat anak sulit mandiri. Sebaliknya, kelekatan yang renggang atau diwarnai dengan penolakan emosional dapat menyebabkan anak menarik diri dan mengalami gangguan emosional di kemudian hari.
Baca Juga : Mengenal Behavior Skills Training (BST)
Tips Membangun Secure Attachment dengan Anak:
- Responsif terhadap kebutuhan anak. Dengarkan mereka dan berikan perhatian penuh saat mereka bicara.
- Tunjukkan kasih sayang secara konsisten. Pelukan, senyuman, dan kata-kata positif sangat berpengaruh.
- Berikan ruang untuk eksplorasi. Jangan terlalu protektif, biarkan anak mencoba dan belajar dari pengalaman.
- Bangun komunikasi terbuka. Dorong anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
- Jadilah role model. Anak belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar.
Kesimpulan
Ayah Bunda, kelekatan antara orangtua dan anak adalah fondasi utama dalam perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun perilaku. Secure attachment membentuk anak yang mandiri, percaya diri, dan sehat secara emosional, sedangkan insecure attachment dapat membuat anak menjadi cemas, penakut, dan sulit berkembang. Sebagai orangtua, mari mulai mengenali pola kelekatan yang terbentuk dengan anak dan lakukan penyesuaian yang diperlukan. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki hubungan dan membangun ikatan yang lebih sehat. Anak yang merasa dicintai dan didukung akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan bahagia.
Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut Hubungi :
Klinik Tumbuh Kembang Anak Niumiu
No. WhatsApp 0821-2082-3522 / Klik WA Disini
Ditinjau oleh : Feslika Rezki Yudiyasiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog. – 14 Oktober 2025
Referensi:
Farhan, A. R., Viona, S. W., & Alamy, S. A. (2024). Profil Gaya Kelekatan pada Remaja di Indonesia: Kajian Literatur Sistematik. Jurnal Psikologi, 1(4), 22.
Khoerunnisa, E., & Kusdiwelirawan, A. (2022). Dampak attachment ibu-anak terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun. 7(1), 31–38.
Shazili, A. K. A., Nordin, N. A., & Norazman, I. (2020). Hubungan di antara gaya ikatan (attachment) anak-anak dengan ibu bapa dan kepuasan hidup dalam kalangan remaja di sekolah kluster. Jurnal Kemanusiaan, 18(2).