koreksi fonem artikulasi

Mengenal Koreksi Fonem Artikulasi

Ayah Bunda, gangguan artikulasi merupakan salah satu masalah bicara yang sering ditemui pada anak, di mana produksi bunyi tidak sesuai dengan bentuk standar bahasa yang digunakan. Gangguan ini dapat terjadi akibat kesalahan posisi organ artikulasi, koordinasi motorik bicara yang kurang tepat, atau kebiasaan salah yang sudah menetap.

Salah satu fokus utama dalam terapi wicara adalah koreksi fonem artikulasi, yaitu proses perbaikan pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang mengalami distorsi, substitusi, omisi, atau adisi.

Apa Itu Koreksi Fonem Artikulasi?

Koreksi fonem artikulasi adalah serangkaian kegiatan terapi untuk membantu individu memproduksi bunyi bahasa secara tepat sesuai aturan fonologi bahasa tersebut. Proses ini mencakup latihan kesadaran bunyi (phonemic awareness), penguatan otot artikulator, serta pembentukan kebiasaan motorik bicara yang benar.

Tujuan

  • Memperbaiki ketepatan produksi bunyi agar sesuai dengan norma bahasa.
  • Meningkatkan kejelasan bicara sehingga dapat dipahami oleh lawan bicara.
  • Membentuk kebiasaan artikulasi yang benar pada situasi komunikasi sehari-hari.
  • Mengurangi dampak psikososial akibat kesulitan komunikasi.

Area Koreksi Fonem Artikulasi

Ayah Bunda, area koreksi biasanya dibedakan berdasarkan jenis dan posisi fonem, serta kesalahan yang terjadi. Beberapa area utama meliputi:

a. Fonem Konsonan

  • Bilabial: /p/, /b/, /m/ – fokus pada pertemuan kedua bibir.
  • Labiodental: /f/, /v/ – fokus pada pertemuan gigi atas dan bibir bawah.
  • Dental: /t/, /d/, /n/, /l/ – fokus pada ujung lidah menyentuh gigi atas.
  • Alveolar: /s/, /z/ – fokus pada aliran udara melalui celah di belakang gigi.
  • Palatal: /ʃ/, /ʒ/, /tʃ/, /dʒ/, /j/ – fokus pada kontak lidah dengan langit-langit keras.
  • Velar: /k/, /g/, /ŋ/ – fokus pada belakang lidah menyentuh langit-langit lunak.

b. Fonem Vokal

  • Perbaikan posisi lidah (tinggi, tengah, rendah) dan bentuk bibir (bulat atau menyebar) untuk menghasilkan vokal yang tepat.

c. Kelancaran Transisi Bunyi

  • Latihan menggabungkan fonem ke dalam suku kata, kata, dan kalimat dengan ritme dan intonasi yang tepat.

Tahapan Koreksi Fonem

  1. Identifikasi Kesalahan – Melalui asesmen artikulasi dan fonologi.
  2. Latihan Kesadaran Bunyi – Mengajarkan perbedaan bunyi yang benar dan salah.
  3. Latihan Produksi Isolasi – Memproduksi bunyi target secara tunggal.
  4. Latihan dalam Suku Kata dan Kata – Menggabungkan bunyi target dalam konteks sederhana.
  5. Latihan dalam Frasa dan Kalimat – Mengembangkan kelancaran.
  6. Generalisasi – Menggunakan bunyi yang benar dalam komunikasi sehari-hari.

Metode yang Digunakan

  • Metode Stimulasi Auditori: Menyediakan contoh bunyi yang tepat.
  • Metode Visual: Menggunakan cermin, gambar organ bicara, atau aplikasi visual.
  • Latihan Motorik Oral: Meningkatkan kekuatan dan koordinasi organ artikulasi.
  • Metode Taktil-Kinestetik: Memberi sensasi sentuhan untuk memandu posisi artikulator.

Baca Juga : Pentingnya Menjaga Postur Tubuh

Kesimpulan

Ayah Bunda, koreksi fonem artikulasi adalah bagian penting dari intervensi terapi wicara yang bertujuan meningkatkan kemampuan komunikasi anak atau individu dengan gangguan artikulasi. Prosesnya memerlukan strategi yang sistematis, latihan berulang, dan dukungan lingkungan. Keberhasilan terapi sangat bergantung pada konsistensi latihan dan kolaborasi antara terapis, orang tua, dan anak.

Ditulis Oleh : Ainun Nurhasanah, A.Md. Kes. 15 Agustus 2025

Referensi:
  1. Bauman-Waengler, J. (2020). Articulatory and Phonological Impairments: A Clinical Focus. Pearson.
  2. Bernthal, J. E., Bankson, N. W., & Flipsen, P. (2017). Articulation and Phonological Disorders. Pearson Higher Ed.
  3. Bowen, C. (2015). Children’s Speech Sound Disorders. Wiley-Blackwell.
  4. Hegde, M. N., & Pomaville, F. (2020). Assessment and Treatment of Speech Sound Disorders in Children. Plural Publishing.
  5. ASHA. (n.d.). Speech Sound Disorders: Articulation and Phonology. American Speech-Language-Hearing Association. Retrieved from https://www.asha.org/public/speech/disorders/speech-sound-disorders/
Share Via :
Scroll to Top