ivar lovaas

Mengenal Ivar Lovaas: Pionir Terapi ABA untuk Anak dengan Autisme (ASD)

Apakah autisme bisa disembuhkan? Bisakah anak dengan autisme hidup seperti anak-anak lainnya?

Pertanyaan ini kerap menghantui para orang tua yang baru saja menerima diagnosis Autism Spectrum Disorder (ASD) pada anak mereka. Namun, di balik kekhawatiran tersebut, ada harapan besar yang bisa ditumbuhkan—dan harapan itu salah satunya dimulai dari sosok Dr. Ivar Lovaas.

Apa Itu Autism Spectrum Disorder?

Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi cara anak berkomunikasi, berinteraksi sosial, serta berperilaku. ASD bukan penyakit yang bisa “disembuhkan”, tetapi bukan berarti anak dengan ASD tidak bisa berkembang atau hidup mandiri. Dengan intervensi yang tepat, anak dengan autisme tetap bisa meraih kualitas hidup yang baik, bahkan tumbuh menjadi individu yang produktif dan mandiri.

Siapa Ivar Lovaas?

Ivar Lovaas adalah seorang psikolog dan peneliti yang dianggap sebagai pelopor metode terapi ABA (Applied Behavior Analysis) untuk anak-anak dengan autisme. Bersama tokoh-tokoh seperti Don Baer, Montrose Wolf, dan Todd Risley, Lovaas mengembangkan teknik modifikasi perilaku yang menjadi dasar intervensi intensif berbasis ABA.

Penelitian awalnya di Universitas Washington fokus pada anak-anak dengan perilaku melukai diri sendiri, di mana ia menggunakan prinsip extinction dan punishment untuk mengurangi perilaku tersebut. Namun, kontribusi terbesarnya justru datang saat ia mengalihkan fokus pada pengembangan bahasa dan keterampilan sosial anak dengan autisme.

Penelitian Revolusioner Lovaas di Tahun 1987

Pada tahun 1987, Lovaas menerbitkan penelitian terkenal berjudul “Behavioral Treatment and Normal Intellectual Functioning in Young Children with Autism.” Studi ini melibatkan 60 anak yang dibagi dalam tiga kelompok:

  1. Kelompok Eksperimen
    Menerima terapi intensif ABA selama 40 jam per minggu, berlangsung selama 2–6 tahun.
  2. Kelompok Kontrol 1
    Menerima terapi ABA ringan 10 jam per minggu selama 2–6 tahun.
  3. Kelompok Kontrol 2
    Menerima pendidikan khusus tradisional selama 4 tahun.

Hasilnya mencengangkan:
Sebanyak 47% anak di kelompok eksperimen berhasil mencapai fungsi intelektual normal, masuk sekolah reguler, dan sulit dibedakan dari anak-anak tipikal lainnya. Di kelompok kontrol, angka ini hampir tidak ada.

Penelitian ini menjadi bukti kuat bahwa terapi intensif ABA dapat meningkatkan kualitas hidup anak dengan ASD secara signifikan.

Cikal Bakal Early Intensive Behavioral Intervention (EIBI)

Setelah publikasi penelitian ini, metode terapi Lovaas dikenal luas sebagai “Lovaas Method”, yang kini lebih dikenal sebagai Early Intensive Behavioral Intervention (EIBI). Ciri khas terapi ini antara lain:

  • Intervensi dini dan intensif (ideal dimulai usia 2–4 tahun)
  • Keterlibatan aktif orang tua
  • Program individual sesuai kebutuhan anak
  • Pendekatan berbasis prinsip ABA
  • Penggunaan teknik discrete trial teaching
  • Pelaksanaan terapi berbasis rumah

Apa yang Terjadi Setelah Anak Menyelesaikan Terapi?

Pada tahun 1993, Lovaas melakukan tindak lanjut terhadap anak-anak dari kelompok eksperimen. Hasilnya? Delapan dari sembilan anak yang menunjukkan kemajuan luar biasa masih mempertahankan kemampuan mereka saat remaja dan dewasa, bahkan menjadi anggota masyarakat yang produktif.

Apakah Anak Autisme Bisa “Normal”?

Pertanyaan ini penting namun perlu diluruskan.
Autisme bukan sesuatu yang perlu “disembuhkan”. Ini adalah spektrum kondisi yang membuat setiap anak unik.

Namun, seperti yang dibuktikan oleh Lovaas dan banyak penelitian setelahnya, anak-anak dengan ASD dapat berkembang pesat dan memiliki peluang yang sama untuk sukses dalam hidup—asal mendapatkan intervensi yang tepat sejak dini.

Langkah yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Berikut ini langkah konkret yang dapat membantu anak ASD mencapai potensi terbaiknya:

  1. Lakukan terapi sedini mungkin
    Intervensi lebih efektif saat dilakukan di usia dini.
  2. Pilih terapi yang intensif
    Terapi intensif terbukti memberikan hasil signifikan.
  3. Gunakan pendekatan berbasis ABA
    ABA adalah metode yang berbasis bukti dan telah digunakan secara global.
  4. Terlibat aktif dalam proses terapi
    Orang tua adalah bagian tak terpisahkan dari kesuksesan terapi anak.

Baca Juga : Mengenal Apa Itu Developmental Coordination Disorder

Kesimpulan: Harapan Itu Nyata

Jadi, apakah autisme bisa disembuhkan? Tidak.
Tapi, apakah anak dengan autisme bisa hidup dengan bahagia dan mandiri? Sangat bisa.

Kisah Dr. Ivar Lovaas membuktikan bahwa dengan terapi yang tepat, anak dengan ASD dapat berkembang melampaui ekspektasi banyak orang. Yang terpenting adalah mulai dari sekarang, lakukan intervensi sejak dini, dan terus semangat dalam mendampingi anak.

Klinik Niumiu Siap Mendampingi Ayah Bunda

Kami di Klinik Niumiu percaya bahwa setiap anak memiliki potensi untuk bersinar. Jika Ayah dan Bunda ingin mengetahui lebih lanjut tentang terapi ABA atau memulai perjalanan intervensi anak, tim kami siap membantu.

Ditulis oleh : Irfan Nurhadi Triseptiady, S.Psi. – (Supervisor Terapis). 6 Agustus 2025

Referensi:

Autism Partnership Foundation. (2025). 1B Overview of ABA. Retrieved from Autism Partnership Foundation: https://courses.autismpartnershipfoundation.org/products/registered-behavior-technician-course/categories/2156288222/posts/2181854370

The Lovaas Center. (2011). Dr. O. Ivar Lovaas, father to Erik Lovaas, founder of The Lovaas Center. Retrieved from The Lovaas Center: https://thelovaascenter.com/about-us/dr-ivar-lovaas/

Share Via :
Scroll to Top