fase mouthing

Mengenal Fase Mouthing dan Cara Menghentikannya

Apakah Anda sering melihat si kecil memasukkan mainan, jari, atau benda lain ke dalam mulutnya? Jangan langsung panik, Ayah dan Bunda! Kebiasaan ini dikenal sebagai fase mouthing, dan merupakan bagian normal dari tumbuh kembang anak. Yuk, kenali lebih dalam tentang fase ini, kapan berakhirnya, serta bagaimana cara menghentikan kebiasaan ini secara efektif jika terus berlanjut!

Apa Itu Fase Mouthing?

Mouthing adalah fase perkembangan alami ketika bayi atau balita mengeksplorasi dunia di sekitarnya dengan cara memasukkan benda ke dalam mulut. Fase ini umumnya dimulai sejak lahir dan mencapai puncaknya pada usia 6 bulan, lalu secara bertahap berkurang setelah usia 12 bulan dan biasanya menghilang sempurna pada usia 3 tahun.

Fase ini merupakan bagian dari fase oral dalam perkembangan anak, di mana mulut menjadi pusat eksplorasi sensorik. Bayi akan mencoba merasakan tekstur, bentuk, dan rasa dari benda-benda yang mereka temui. Bahkan, aktivitas seperti menggigit, mengunyah, atau mengemut benda bisa memberikan rasa nyaman atau bahkan membantu meredakan nyeri tumbuh gigi.

Manfaat Fase Mouthing bagi Perkembangan Bayi

Meskipun terlihat seperti kebiasaan yang mengganggu, fase mouthing sebenarnya memiliki banyak manfaat untuk si kecil, di antaranya:

  • Stimulasi Sensorik: Melatih indera perasa dan sentuhan bayi.
  • Belajar Koordinasi Motorik: Mengembangkan kemampuan koordinasi tangan dan mulut.
  • Mengurangi Rasa Tidak Nyaman: Membantu mengurangi ketidaknyamanan saat gigi tumbuh.
  • Membangun Kepercayaan: Bayi membentuk ikatan emosional dengan caregiver melalui proses pemberian makan.

Bahaya dan Risiko Mouthing Jika Tidak Diawasi

Meski fase ini normal, bukan berarti Ayah Bunda bisa lepas kontrol. Risiko tersedak, keracunan, hingga infeksi bisa terjadi jika si kecil memasukkan benda yang tidak aman. Oleh karena itu, penting bagi Ayah Bunda untuk memastikan bahwa lingkungan sekitar anak tetap bersih dan aman.

Benda-benda yang harus dihindari untuk mouthing:

  • Mainan kecil, bulat, dan licin
  • Makanan keras seperti kacang, popcorn, atau permen
  • Benda beracun seperti baterai, sabun, tinta, atau tanaman hias
  • Barang tajam atau benda yang mudah pecah

Kapan Harus Waspada?

Jika anak Anda masih suka memasukkan benda ke mulut setelah usia 3 tahun, mungkin ini bukan sekadar kebiasaan, tapi pertanda dari kondisi lain seperti:

  • Kecemasan
  • Gangguan sensorik
  • Kebutuhan perhatian dari orang tua
  • Masalah kesehatan mulut

Pada kasus seperti ini, konsultasikan dengan dokter anak atau psikolog perkembangan untuk mendapatkan evaluasi dan saran yang tepat.

Cara Menghentikan Kebiasaan Memasukkan Benda ke Mulut

Jika anak sudah memasuki usia pra-sekolah namun masih sering memasukkan benda ke mulut, inilah saatnya untuk mulai mengarahkan dan menghentikan kebiasaan tersebut. Berikut beberapa cara efektif:

  1. Cari Tahu Penyebabnya
    Apakah anak masih tumbuh gigi? Apakah dia merasa cemas, bosan, atau ingin perhatian? Mengetahui alasan di balik kebiasaan ini adalah langkah pertama yang penting.
  2. Berikan Alternatif yang Aman
    Tawarkan mainan gigitan (teether), makanan sehat yang bisa digigit, atau aktivitas yang bisa mengalihkan kebiasaannya.
  3. Bermain Bersama Anak
    Saat kebiasaan itu muncul, ajak anak bermain dengan cara yang ia sukai. Interaksi langsung bisa mengalihkan fokusnya dan menciptakan kedekatan emosional.
  4. Berikan Perhatian Positif
    Jika anak mencari perhatian dengan cara memasukkan benda ke mulut, pastikan Anda memberikan perhatian lebih sebelum ia melakukannya. Perhatian yang konsisten bisa mengurangi kebiasaan ini.
  5. Terapkan Intervensi Secara Konsisten
    Ayah Bunda perlu memberikan penguatan secara terus-menerus. Konsistensi adalah kunci utama dalam mengubah kebiasaan anak.

Baca Juga : Perbedaan Reinforcement dan Bribery

Kesimpulan

Ayah Bunda, fase mouthing adalah bagian alami dari perkembangan bayi dan balita. Daripada melarang total, fokuslah pada menciptakan lingkungan yang aman agar si kecil bisa belajar dan tumbuh dengan baik. Namun, jika kebiasaan ini terus berlanjut melewati usia 3 tahun, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional.

Ingat, Ayah dan Bunda, setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Yang terpenting adalah memberikan dukungan, perhatian, dan bimbingan yang tepat di setiap tahap tumbuh kembangnya.

Ditulis Oleh : Dhyan Lhola, S.Psi. 24 September 2025

Referensi:
Kesavelu, Dhanasekhar & Sheela, K. & Anandapandian, Ponsekar. (2021). Stages of Psychological Development of Child-An Overview. International Journal of Current Research and Review. 13. 74-78. 10.31782/IJCRR.2021.131320.
Psychological development | Definition, Stages, Examples, & Facts | Britannica
Baby Mouthing — AKA Why Do Babies Put Everything in Their Mouths? 
Why does my baby put everything in her mouth? | BabyCentre
Share Via :
Scroll to Top