prompt

Apa Itu Prompt dan Mengapa Penting? Teknik Membimbing Anak dalam Belajar dan Berkembang

Ayah Bunda, pernahkah mendengar istilah prompt dalam dunia pendidikan dan pengasuhan anak? Istilah ini mungkin masih terdengar asing, namun sebenarnya sering sekali kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat mendampingi si kecil belajar melakukan sesuatu.

Secara sederhana, prompt adalah pemberian petunjuk atau bantuan yang diberikan kepada anak agar mereka mampu melakukan suatu keterampilan atau perilaku tertentu dengan benar. Sedangkan prompting merupakan teknik yang digunakan untuk meningkatkan frekuensi munculnya perilaku target atau keterampilan yang ingin dicapai.

Dalam praktiknya, prompting banyak digunakan oleh guru, terapis, maupun orang tua untuk membantu anak, baik anak tipikal, anak dengan kebutuhan khusus, maupun anak yang mengalami keterlambatan perkembangan, agar dapat menguasai keterampilan baru secara bertahap dan mandiri.

Apa Itu Prompting?

Prompting bisa diartikan sebagai teknik memberikan arahan, bantuan, atau bimbingan kepada anak saat mereka mempelajari suatu tugas tertentu. Dengan adanya prompt, anak tidak merasa bingung ketika menghadapi tugas baru, dan mereka memiliki panduan jelas untuk melakukan suatu perilaku sesuai yang diharapkan.

Beberapa contoh sederhana prompting yang sering dilakukan orang tua tanpa disadari antara lain:

  • Mengarahkan tangan anak saat pertama kali belajar menggosok gigi.
  • Menunjukkan gambar untuk membantu anak mengenali warna.
  • Memberikan contoh cara merapikan mainan setelah bermain.

Dengan bantuan tersebut, anak belajar lebih cepat, lebih terarah, dan tidak mudah frustrasi saat mempelajari hal baru.

Tujuan Pemberian Prompt pada Anak

Tujuan utama prompting adalah mendukung proses belajar anak agar mereka dapat melakukan keterampilan tertentu secara mandiri dalam jangka panjang. Prompt bukan sesuatu yang diberikan terus-menerus, melainkan dibatasi dan dikurangi secara bertahap, atau disebut sebagai prompt fading.

Mengapa prompt perlu dikurangi? Karena jika diberikan terus-menerus, anak bisa menjadi bergantung pada bantuan dan tidak mengembangkan kemandirian. Pendekatan fading membantu anak mengambil alih kontrol dan lebih percaya diri dalam menyelesaikan tugas.

Secara keseluruhan, tujuan prompting adalah untuk:

  • Membantu anak memahami dan mempelajari keterampilan baru.
  • Meningkatkan kemampuan motorik, kognitif, sosial, dan bahasa.
  • Mendukung kemandirian anak dalam aktivitas sehari-hari.
  • Mempercepat proses pembelajaran, terutama pada anak dengan kebutuhan khusus seperti ASD atau ADHD.
  • Mengurangi rasa frustrasi pada anak saat menghadapi tugas yang sulit.

Jenis-Jenis Prompt yang Sering Digunakan

Ayah Bunda, agar sesuai dengan kebutuhan anak, prompting memiliki beberapa jenis yang bisa dipilih berdasarkan tingkat kesulitan tugas dan kemampuan anak. Berikut jenis-jenis prompt yang umum digunakan:

1. Visual Prompt

Bantuan berupa gambar, tulisan, atau simbol visual.
Contoh: menunjukkan kartu warna agar anak bisa mencocokkan warna dengan benar.

2. Verbal Prompt

Berupa instruksi atau arahan secara lisan.
Contoh: “Ayo ambil balok warna merah.”

3. Gestural Prompt

Menggunakan gerakan tangan, menunjuk, atau tatapan mata untuk memberi petunjuk.
Contoh: menunjuk puzzle yang harus dipasang anak.

4. Modelling Prompt

Memberikan contoh langsung bagaimana melakukan suatu tugas.
Contoh: memperagakan cara mencuci tangan yang benar sebelum anak mencoba.

5. Partial Physical Prompt

Memberikan bantuan fisik ringan.
Contoh: memegang sedikit pergelangan tangan anak untuk mengarahkan gerakan.

6. Full Physical Prompt

Bantuan fisik penuh untuk memastikan anak melakukan tugas dengan benar.
Contoh: memegang tangan anak sepenuhnya saat mengajarkan cara menulis pertama kali.

Kesimpulan

Prompting adalah teknik penting dalam mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam mempelajari keterampilan baru. Ketika diterapkan secara tepat dan bertahap, prompting dapat membantu anak menjadi lebih percaya diri, lebih terampil, dan lebih mandiri.

Ingat Ayah Bunda, kunci utama dalam prompting adalah konsistensi, kesabaran, dan fading agar anak tidak bergantung pada bantuan. Dengan demikian, proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

Referensi:

Miltenberger, R. G. (2012). Behavior modification. USA: Wadsworth

Cintaka, R., & Djuwita, E. (2019). Penerapan prompting untuk meningkatkan frekuensi kontak mata pada anak dengan global developmental delay. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 7(2), 199– 210. https://doi.org/10.22219/jipt.v7i2.7995

Reid, D. H., O’Kane, N. P., & Macurik, K. M. (2014). Staff training and management. In W.W. Fisher, C. C. Piazza, & H. S. Roane (Eds.), Handbook of applied behavior analysis (pp. 281-296). New York: The Guilford Press.

Share Via :


📞 AMBIL PROMONYA SEKARANG
Scroll to Top