Kemandirian adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki setiap anak, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan membiasakan anak melakukan berbagai aktivitas secara mandiri sejak dini, mereka tidak hanya belajar mengurus diri sendiri, tetapi juga mengembangkan rasa percaya diri dan harga diri yang positif.
Tentu saja, proses mengajarkan kemandirian pada ABK tidak selalu mudah. Namun, Ayah Bunda bisa memulainya melalui aktivitas harian sederhana yang dilakukan secara rutin di rumah. Menurut penelitian oleh Bal, Kim, Cheong, & Lord (2015), aktivitas sehari-hari seperti menjaga kebersihan diri, makan, serta mengatur waktu dan uang merupakan dasar penting dalam membentuk hidup yang mandiri.
Berikut ini adalah beberapa contoh aktivitas harian yang mudah diterapkan untuk melatih kemandirian pada anak berkebutuhan khusus:
1. Merapikan Tempat Tidur Setelah Bangun
Merapikan tempat tidur setelah bangun tidur merupakan salah satu kegiatan sederhana yang dapat melatih kemandirian sejak pagi hari. Anak bisa diajak untuk menarik selimut, merapikan bantal, atau menaruh boneka di tempatnya. Walaupun hasilnya mungkin belum rapi, proses ini sangat berharga karena menanamkan kebiasaan bertanggung jawab terhadap lingkungan pribadi.
Jadi Ayah Bunda, mulailah hari dengan aktivitas sederhana seperti merapikan tempat tidur. Ajak anak untuk menarik selimut, merapikan bantal, atau menata mainan di atas tempat tidur. Meskipun hasilnya belum rapi, kebiasaan ini membentuk tanggung jawab terhadap ruang pribadi.
Tips: Berikan pujian atau stiker sebagai bentuk apresiasi agar anak merasa bangga dan termotivasi untuk melakukannya setiap hari.
2. Makan dan Minum Secara Mandiri
Makan dan minum secara mandiri adalah keterampilan dasar yang penting bagi setiap anak. Bagi ABK, proses ini tidak hanya sekadar makan, tetapi juga melatih koordinasi motorik halus, konsentrasi, dan kesabaran. Anak dapat mulai dari hal sederhana, seperti memegang sendok atau gelas sendiri, kemudian berkembang ke tahap menyuap makanan secara penuh tanpa bantuan. Ayah Bunda perlu memberi kesempatan dan tidak terburu-buru membantu, agar anak belajar percaya pada kemampuannya.
Jadi, melatih anak untuk makan dan minum sendiri tidak hanya tentang kemandirian, tapi juga melatih koordinasi motorik halus dan fokus. Mulailah dari hal kecil, seperti memegang sendok, menyendok makanan sendiri, hingga bisa makan tanpa bantuan.
Tips: Hindari terburu-buru membantu. Biarkan anak berproses, dan berikan semangat saat ia mencoba.
3. Mengatur dan Merapikan Barang Pribadi
Mengajarkan anak untuk merapikan mainan atau perlengkapan pribadinya, hal tersebut tidak hanya melatih soal keteraturan, tetapi juga melatih rasa tanggung jawab dan kemandirian. Dengan terbiasa menyimpan barang di tempatnya, anak belajar memahami konsep kepemilikan serta menghargai benda-benda yang dimilikinya.
Jadi Ayah Bunda, kegiatan seperti membereskan mainan, menyimpan alat tulis, atau merapikan tas sekolah membantu anak memahami konsep kepemilikan dan tanggung jawab.
Tips: Gunakan kotak penyimpanan berwarna-warni, label gambar, atau buat permainan seru seperti lomba merapikan dalam waktu tertentu.
4. Belajar Memakai dan Melepas Pakaian Sendiri
Melatih anak untuk memakai dan melepas pakaian merupakan keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini melibatkan koordinasi motorik kasar dan kesabaran, serta menumbuhkan rasa percaya diri. Ayah Bunda dapat memulai dengan pakaian yang sederhana, seperti kaos atau celana.
Jadi, aktivitas ini mengembangkan koordinasi motorik kasar dan membangun kepercayaan diri anak. Mulailah dari pakaian yang simpel, seperti kaos dan celana, lalu secara bertahap ajarkan pakaian berkancing atau sepatu bertali.
Tips: Biarkan anak memilih sendiri bajunya agar mereka merasa memiliki kontrol atas dirinya.
5. Membantu Pekerjaan Rumah
Kemandirian juga dapat ditumbuhkan dengan melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga sederhana. Misalnya, anak bisa diminta untuk membantu menyapu, mengelap meja, atau menaruh piring kotor di dapur setelah makan. Aktivitas ini tidak hanya menumbuhkan rasa kontribusi dalam keluarga, tetapi juga memberikan pengalaman nyata bahwa dirinya mampu berperan serta dalam kegiatan sehari-hari.
Jadi Ayah Bunda, melibatkan anak dalam pekerjaan rumah ringan seperti menyapu, mengelap meja, atau membawa piring ke dapur bisa menumbuhkan rasa kontribusi dalam keluarga.
Tips: Pilih tugas yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak agar tetap aman dan menyenangkan.
6. Menyikat Gigi dan Mencuci Tangan
Keterampilan menjaga kebersihan diri, seperti menyikat gigi dan mencuci tangan, sangat penting untuk kesehatan anak. Konsistensi dalam rutinitas ini membantu anak membangun kebiasaan baik yang akan terbawa hingga dewasa.
Kebiasaan menjaga kebersihan diri sangat penting untuk kesehatan. Anak bisa dilatih menyikat gigi dan mencuci tangan dengan bantuan visual seperti poster langkah-langkah atau lagu-lagu pendek yang menyenangkan.
Tips: Jadikan kegiatan ini bagian dari rutinitas pagi dan malam agar lebih mudah diingat.
7. Membuat Pilihan Sederhana
Melatih anak untuk membuat pilihan sederhana adalah cara efektif menumbuhkan kemandirian sekaligus kepercayaan diri. Anak dapat diberi kesempatan memilih baju yang ingin dipakai, camilan yang disukai, atau mainan yang ingin digunakan. Dengan begitu, mereka belajar bahwa pilihannya memiliki nilai dan dihargai. Dalam jangka panjang, keterampilan mengambil keputusan ini akan membantu anak menghadapi situasi sosial dan akademik dengan lebih percaya diri.
Jadi Ayah Bunda, biarkan anak memilih hal-hal kecil seperti baju yang ingin dipakai, camilan yang disukai, atau aktivitas yang ingin dilakukan. Memberi kesempatan untuk memilih akan menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan mengambil keputusan.
Tips: Batasi pilihan menjadi 2–3 opsi agar anak tidak bingung.
Baca Juga : Ilmuwan, Penemu, dan Penyandang Autisme yang Menginspirasi Dunia
Kesimpulan
Ayah Bunda, melatih kemandirian pada Anak Berkebutuhan Khusus tidak harus melalui program yang rumit. Aktivitas harian yang sederhana dan dilakukan secara konsisten sudah cukup untuk membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri.
Yang terpenting adalah kesabaran, konsistensi, dan dukungan penuh dari Ayah Bunda serta lingkungan sekitar. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak ABK bisa memiliki kemampuan untuk menjalani hidup secara lebih mandiri dan percaya diri sesuai dengan kapasitasnya.
Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut Hubungi :
Klinik Tumbuh Kembang Anak Niumiu
No. WhatsApp 0821-2082-3522 / Klik WA Disini
Ditulis Oleh : Dini Yulihayati, S.Psi. 16 September 2025
Referensi:
Pursitasari, I., & Allinedekania, A. (2019). Kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus Melakukan Kebersihan Diri: Literature Review. Jurnal Kesehatan, 10(2), 231–239. http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK
Sugiyanto, S., & Sari, R. P. (2021). Melatih Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Aktivitas Sehari-hari. Jurnal Pendidikan Khusus, 13(2), 45–53.