anak tantrum di tempat umum

7 Cara Mengatasi Anak Tantrum di Tempat Umum

Pernahkah Ayah Bunda bingung ketika anak tantrum di tempat umum apa yang harus dilakukan? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

Menurut Cambridge Dictionary tantrum merupakan ledakan amarah yang tidak terkendali. Anak yang berusia 0-2 tahun merupakan tahapan usia anak sudah mengenali beberapa emosi dasar, seperti rasa senang, rasa sedih, rasa takut dan amarah. Amarah yang disalurkan oleh anak merupakan cara yang digunakan agar anak mendapatkan perhatian atau cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Terdapat penelitian berjudul Anxiety in Early Childhood, penelitian kepada 33 orang responden, sebanyak 59% orang tua menuruti keinginan anak ketika tantrum, sebanyak 37% mengacuhkan anak ketika tantrum, sebanyak 31% menenangkan, dan 66% menggunakan punishment. Banyak orang tua yang kebingungan ketika menghadapi anak tantrum dan  cara mengatasinya ketika luapan amarah tersebut terjadi di tempat umum.

Yuk Ayah Bunda kita bahas secara singkat mengenai cara yang perlu dilakukan untuk mengatasi perilaku tantrum.

1. Pahami Emosi yang dikeluarkan oleh anak

Ayah Bunda perlu mengetahui bahwa anak-anak juga mengeluarkan emosi yang dirasakannya. Emosi yang dikeluarkan anak juga merupakan hal yang normal untuk perkembangan, hal tersebut agar anak dapat merespon dengan lebih efektif.

2. Identifikasi fungsi perilaku anak

    Setiap tantrum atau ledakan amarah tersebut meluap, maka akan selalu ada penyebabnya atau disebut sebagai fungsi perilaku. Terdapat 4 fungsi perilaku pada anak, diantaranya adalah:

    1. Tangible/Edible : Hal ini disebabkan anak menginginkan suatu item, mainan ataupun makanan.
    2. Escape : Anak mengeluarkan perilaku tantrum karena menghindari tugas yang diberikan.
    3. Attention : Anak tantrum karena menginginkan sebuah perhatian.
    4. Sensory : Anak tantrum karena hal tersebut mengganggu atau memberikan reaksi tertentu pada sensorinya.

    3. Kenali berbagai macam emosi kepada anak

    Orang tua merupakan guru pertama bagi anak-anaknya sehingga mengajarkan emosi yang dirasakan oleh anak merupakan hal yang perlu dilakukan. Hal tersebut agar anak mengetahui dan memahami emosinya.

    4. Ajarkan cara mengatur emosi kepada anak

    Selain mengajarkan berbagai macam emosi, Ayah Bunda juga perlu mengajarkan cara untuk mengatasi emosinya. Bisa dengan mengajari strategi sederhana seperti mengarahkan kedua tangan mereka membentuk silang dan menepuk pelan bahunya, bisa juga menarik nafas dan buang secara perlahan atau menghitung satu sampai sepuluh. Hal ini perlu dilakukan agar emosi yang dikeluarkan oleh anak dapat teratasi dengan lebih efektif.

    5. Mengabaikan Perilaku bukan Mengabaikan anak

    Ketika anak memunculkan perilaku tantrum di tempat umum, Ayah Bunda bisa tetap tenang terlebih dahulu. Ketika Ayah Bunda langsung menuruti keinginan anak, maka perilaku tantrum tersebut akan menjadi senjata di kemudian hari agar orang tua menuruti keinginannya. Hal yang perlu dilakukan selain tetap tenang, bisa mengajak anak untuk pindah ke tempat yang lebih sepi dan biarkan anak meluapkan emosinya terlebih dahulu. Jika sudah tenang berikan sounding kepada anak bahwa jika ingin sesuatu bisa berbicara baik-baik dan berikan pengertian agar anak mengerti.

    6. Memberikan reinforcement ketika anak tidak melakukan perilaku Tantrum

    Berikan pujian dan penguatan positif kepada anak ketika anak melakukan suatu hal yang menurutnya sulit. Hargai setiap usaha yang dilakukan oleh anak agar anak dapat mempertahankan perilaku yang adaptifnya.

    7. Orang tua harus kooperatif dan konsisten

    Ketika anak tantrum dan Ayah Bunda sudah berprinsip untuk mengabaikan perilaku bukan mengabaikan anaknya, maka perlu konsisten agar anak dapat konsisten juga dalam mengelola emosinya. Meskipun hal ini tidak semata-mata memunculkan perubahan yang signifikan tetapi dampaknya akan terlihat jika dilakukan secara konsisten.

    Baca Juga : Kemampuan Imitasi untuk Tumbuh Kembang Anak

    Kesimpulan

    Tantrum merupakan ledakan amarah yang tidak terkendali. Anak yang berusia 0-2 tahun merupakan tahapan usia anak sudah mengenali beberapa emosi dasar, seperti rasa senang, rasa sedih, rasa takut dan amarah. Amarah yang disalurkan oleh anak merupakan cara yang digunakan agar anak mendapatkan perhatian atau cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Banyak orang tua yang kebingungan ketika menghadapi anak tantrum dan  cara mengatasinya ketika luapan amarah tersebut terjadi di tempat umum. Hal yang dapat dilakukan oleh Ayah Bunda adalah bisa untuk memahami emosi yang dikeluarkan oleh anak terlebih dahulu, mencaritahu penyebabnya, mengajari emosi dan cara mengatasinya, kemudian Ayah Bunda juga bisa memberikan reinforcement positif ketika anak tidak mengeluarkan perilaku tantrum. Ayah Bunda juga perlu konsisten untuk mengatasinya, menghadapi perilaku tantrum memang tidak mudah, maka kita perlu kesabaran dan konsisten untuk mengajarkan perilaku adaptif kepada anak dan terus membersamai tumbuh kembang si kecil.

    Ditulis Oleh : Ade Rahmi Handayani, S.Psi. 08 Juli 2025

    Referensi :
    Share Via :


    📞 AMBIL PROMONYA SEKARANG
    Scroll to Top